Ilmu kimia mempelajari bangun atau struktur materi dan perubahan –
perubahan yang dialami materi ini dalam proses – proses alamiah maupun dalam
eksperimen yang di rencanakan. Melalui kimia kita dapat mengenal susunan atau
komposisi zat dan penggunaan bahan –
bahan tak bernyawa, baik alamiah maupun buatan, dan mengenal proses – proses
penting dalam benda hidup. Termasuk tubuh kita sendiri.
Kimia terbagi secara lebih merata antara pengetahuan teoritis dan
praktis, dibandingkan kebanyakan ilmu lain. Di satu pihak, teori mengenai
prilaku elektron nampaknya tak banyak bersangkutan dalam kehidupan kita sehari
– hari. Di pihak lain, para ahli kimia membantu menciptakan dan memproduksi
kebanyakan bahan yang dinikmati oleh masyarakat modern.
Meskipun ilmu kimia merupakan bagian pendidikan umum selama beberapa
generasi, dewasa ini ilmu ini memegang peranan penting dalam membentuk
peradaban kita. Konsep – konsep falsafah kita mengenai sifat dasar kehidupan
itu sendiri, produksi makanan, obat dan senjata, pengaruh kita dalam lingkungan
yang memberi makan dan mendukung kita- semuanya ini dan praktis semua lainnya
yang penting bagi kita, telah dipengaruhi oleh pengembangan ilmu kimia oleh
manusia. Pengetahuan umum akan dampak ilmu kimia memeng sudah wajar. Dalam 45
tahun yang terakhir ini penduduk dunia telah menjadi dua kali lipat dan di duga
akan melipat dua lagi dalam waktu 25 tahun mendatang. Salah satu sebab utama
dari laju pertumbuhan yang dipercepat ini adalah penerapan pengetahuan kimia dalam
bidang kedokteran dan pertanian. Perkembangan obat – obatan yang meningkatkan
kesehatan dan antibiotika untuk mengendalikan penyakit dan infeksi sebagian
besar di dasarkan pada penelitian kimia. Pupuk dan insektida yang meningkatkan
produksi makanan untuk memberi makan populasi yang makin meningkat itu
ditemukan lewat penerapan pengetahuan kimia.
Dewasa ini perhatian yang dicurahkan
pada ekologi, lingkungan dan krisis energi, membangkitkan keprihatinan
yang meluas akan masalah – masalah kimia oleh masyarakat umum.
Bertambah banyaknya manusia yang menghuni planet ini dan meningkatnya
penggunaan sumber daya bahan untuk meningkatkan taraf hidup mengakibatkan
perubahan lingkungan yang membahayakan. Peracunan persediaan air, oleh residu –
residu insektisida dan pemusnahan rerumputan, pencemaran udara oleh reaksi
kimia yang berlangsung selama pembakaran bahan bakar, terbunuhnya hewan dan
tumbuhan oleh limbah proses industri semuanya ini merupakan masalah modern
dengan nada ikatan kimia.
Pertumbuhan ekonomi negara industri besar dengan cepat menggunakan sumber
energi dan menghasilkan limbah yang melimpah yang mengancam untuk merusakkan
kesetimbangan kimiawi alam ini. Kesetimbangan yang paling merupakan
keprihatinan kita adalah yang berlangsung dalam zone di dekat permukaan bumi,
yang disebt biosfer, zone yang di huni makhluk hidup. Biosfer itu relatif
merupakan lapisan tipis di dekat permukan bumi. Dari analisis tumbuhan dan
hewan hidup, ahli kimia telah mengidentifikasi jutaan aneka zat. Cuplikan zat –
zat yang tidak berkaitan dengan makhluk hidup telah di peroleh dari dalam
atmosfer, samudera dan kerak bumi yang dapat di cuplik dengan membor sumur dan
teknik – teknik langsung lainnya. Jumlah keseluruhan zat – zat unik yang kini
di kenal, baik yang terdapat dalam alam maupun yang dibuat secara sintesis
dalam laboratorium kimia, sekitar 4 juta.
Memahami dan mengendalikan perubahan yang berlangsung dengan skala
raksasa dalam suatu sistem yang serumit biosfer bumi, memang merupakan
tantangan yang sukar. Meskipun begitu, dewasa ini kebanyakan ilmuan
berpandangan optimistik, bukannya penuh rasa kalah, untuk melindungi lingkungan
dan mengembangkan cara – cara yang lebih aman untuk memproduksi energi.
Misalnya suatu pemahaman kimia yang terlibat, merupakan kunci untuk merancang
alat – alat yang meminimalkan zat – zat yang tak di inginkan dari dalam mesin
mobil. Ahli kimia memainkan peranan penting dalam mencari cara – cara agar
produk buangan tidak terlalu merusak dan dalam mengembangkan teknik – teknik baru
untuk menggunakan sumber energi baik nuklir, matahari maupun tumbuhan hijau.
Filsuf Gary Wiils mencatat bahwa keprihatinan lingkungan kita dewasa ini,
seperti senantiasa, adalah terhadap bumi, udara, bahan bakar, dan air.
Dalam sindiran propokatif terhadap
keempat unsur yang dikenal oleh orang – orang kuno, kita peroleh suatu petunjuk
mengenai besarnya pengaruh perspektif kimia pada kehidupan kita.
Kemajuan ilmu kimia ini mendukung perkembangan teknologi yang pada
gilirannya dapat menaikkan kesejahteraan ku sebagai manusia. Namun demikian,
hasil kimia yang banyak ini bila tidak diarahkan pemanfaatannya akan
merugikanku juga, bahkan dapat menghancurkan peradabanku sendiri.
Beberapa penemuan yang dapat merugikan misalnya senjata nuklir, senjata
kimia dan bilogis yang dapat menimbulkan pencemaran udara, air dan tanah
sehingga dapat mengganggu keseimbangan dan keserasian lingkungan hidup.
Pada dasarnya hasil ilmu kimia memang netral, tapi pemanfaatannya yang
tak terarah dan terkendali oleh nilai – nilai kemanusiaan adalah sangat
berbahaya.
Demikian pula, meskipun hasil ilmu ikimia netral, tapi keputusan untuk
melakukan atau tidak melakukan eksperimen dan keputusan untuk memilih fakta
yang di perlukan adalah tidak bebas dari nilai. Dan disini lah perlunya dan
peranan aku dalam menciptakan nilai kemanusiaan yang luhur untuk menuntun
perkembangan dan pemanfaatan ilmu kimia kearah yang lebih benar.
Jadi kesimpulannya adalah bahwa sejak dulu bahkan sampai saat ini antara
aku, kimia, dan kehidupan tidak dapat di pisahkan. Mereka selalu berikatan dan
mempunyai hubungan yang sangat erat. Disamping ilmu kimia dapat meningkatkan
kesejahteraan dan taraf hidup aku dan kehidupan, kimia juga membawa resiko terhadap
aku dan kehidupan. Namun, dengan ilmu kimia itu pula resiko yang muncul tersebut
dapat di minimalisir.
Pada intinya, akulah yang bertugas mengembangkan dan mengarahkan kimia
dengan landasan nilai – nilai kemanusiaan yang luhur, sedangkan ilmu kimia yang
berkembang dan terarah dapat menyejahterakan kehidupanku. Selesai...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar